Ojek Sapu Nenek Marni
Di sebuah kota di antara gedung-gedung pencakar langit yang menggaung di udara, di antara bunyi klakson bersahutan, mobil dan motor yang berdesakan, serta transportasi umum yang penuh sesak tubuh manusia, melintaslah seorang nenek peyot dengan tudung lusuh dan jubah hitamnya. Ia melayang-layang di langit bak burung gagak dengan menaiki sapu terbangnya yang sudah tampak renta dimakan usia. Bukan legenda, bukan khayalan. Itu nyata. Ya, nenek tersebut bernama Marni. Dahulu kala, ia adalah seorang penyihir ulung yang sangat dikenal pada zamannya, ketika orang-orang masih percaya pada sihir serta ramuan ajaib. Akan tetapi zaman semakin berubah. Kini mereka lebih percaya gawai, mesin, aplikasi, dan google ketimbang mantra-mantra kuno. Sehingga, sihirnya sudah jarang dipakai. Nenek Marni yang usianya sudah lebih dari 500 tahun mulai bosan. Untuk mengisi hari-harinya yang sepi, ia membuka jasa baru, ojek sapu terbang. Pada awalnya, banyak orang menertawakan apa yang Nenek Marni lakukan. Mereka...